Pagi harinya, Jillian menghindari bertemu Kenzo di meja makan.
Om m***m itu pasti sarapan pagi di rumah, kan?
Jillian sudah siap pergi ke sekolah, turun dari lantai dua kamarnya—Jillian langsung mencari pak Ujang di teras rumah.
Jillian tidak menemukan mobilnya terparkir di halaman.
Biasanya pak Ujang akan menghidupkan mobil sambil mengelap kaca mobil atau bagian mobil yang kotor.
Tapi hanya mobil Kenzo yang terparkir tepat di depan teras.
“Semangat sekali.”
Jillian terlonjak mendengar sapaan bernada rendah dari suara bariton sexy Kenzo, langsung membalikan tubuhnya mencari sumber suara.
Matanya membulat melihat Kenzo yang sudah siap dengan pakaian kerjanya.
Seperti ada bohlam ribuan watt yang mengelilingi Kenzo karena sekarang pria itu tampak bersinar dan tampan di mata Jillian.
