“Jadi kapan kita ketemu? Aku kangen kamu, Jill.” Rangga merengek di ujung panggilan sana. Jillian melorotkan bahu disertai hembusan napas jengah. “Aku juga kangen tapi aku enggak bisa ceroboh lagi karena dengan mudah nanti Om Kenzo ceraikan aku, dia enggak memiliki kepentingan apapun, Rangga ... dia hanya ingin balas budi.” “Kok kamu jadi belain dia?” Rangga terdengar cemburu. Jillian memutar badannya, meninggalkan dinding kaca yang menampilkan pemandangan sore hari di mana jalanan mulai dipadati kendaraan. Para manusia b***k corporate sedang berjuang mengarungi kemacetan untuk tiba di rumah dan mengistirahatkan tubuhnya. Kakinya ia langkahkan tak tentu arah mengelilingi Panthoses lantai satu dengan gerakan pelan. “Bukan belain, Ga … aku cuma ingin kamu tahu kalau di sini itu yang p