“Jill,” panggil Kenzo parau.
“Ya, Om?”
“Lingkarkan kaki kamu di pinggang saya, agar kita semakin dekat.”
Bukan bujukan tapi Jillian mendengarnya sebagai sebuah perintah jadi tanpa menunggu detik berlalu—Jillian melingkarkan kakinya di pinggang Kenzo.
Bagian inti Jillian di bawah sana menekan milik Kenzo yang terasa keras menghasilkan sensasi asing dan membuat perut Jillian bergejolak seperti ada ribuan kupu-kupu di dalam sana.
“Good girl,” gumam Kenzo menyeringai tipis.
Jillian mendesah di antara ciuman Kenzo yang kembali memagutnya ketika pinggul pria itu bergerak maju menekan miliknya lebih kencang.
Satu tangan Jillian bertumpu di meja menahan tubuhnya sedangkan yang satu melingkar di leher Kenzo dengan jemari yang terbenam di antara rambut pria itu.
Ciuman Kenzo kian tajam setaj
