Di antara kekesalan yang kian membuncah karena terlalu lama menunggu—pintu butik terbuka memunculkan sosok Kenzo yang telah menanggalkan jas dan dasinya dengan lengan kemeja di lipat hingga sikut. Meski kemejanya sedikit kusut tapi tidak begitu dengan wajah tampan Kenzo. Dan seisi butik—termasuk pelayan, pengunjung lain dan Amira juga Jillian sepakat dengan pikirannya masing-masing bahwa Kenzo begitu mempesona. Apalagi ketika pria itu tersenyum disertai sorot mata teduh menatap … Jillian. Kenzo melangkah mendekati Jillian yang mematung menatapnya dengan mulut sedikit terbuka, mungkin tidak menduga Kenzo akan menyusul. Perlahan Kenzo menundukkan kepala lalu mengecup kening Jillian, menyadarkannya jika Pangeran tampan yang baru saja masuk itu adalah suaminya. Jillian menarik kedua sudu