Pagi ini, Kenzo sengaja mengantar Jillian ke sekolah dengan mengemudikan sendiri mobilnya. “Kenapa harus dianter sih Om? Om jadi muter-muter, kan?” Jillian menyisir poninya dengan jemari sambil bercermin menggunakan cermin kecil yang selalu ada di saku blazer seragam. Merasa tidak mendengar jawaban dari Kenzo, ia pun menoleh ke samping dan menemukan pria itu sedang tersenyum. “Kamu perhatian sekarang sama saya.” Jillian mengerjap, melempar tatap ke arah lain lalu ia merasakan ujung rambutnya dimainkan Kenzo dengan cara dililitkan ke jemari. “J-Jill cuma ngomong aja karena biasanya Jill dianter supir.” Jillian terbata, kentara sekali bila sedang gugup. Kenzo menarik dagu Jillian dengan jemarinya agar tatap mereka bertemu. “Gimana driver yang baru? Maaf, saya enggak bisa mempertahan