“Mau aku suapi?” Kenzo menawarkan. “Enggak usah … aku bisa makan sendiri.” “Takut baper ya?” goda Kenzo dengan lengannya menyenggol lengan Jillian. “Apaan sih!” Jillian memberikan ekspresi kesal yang dibuat-buat yang malah terlihat menggemaskan bagi Kenzo. Pria itu mengangkat tangan, mengusak puncak kepala Jillian lalu menariknya untuk kemudian ia hadiahkan kecupan di sana. Jillian tidak lagi memberontak karena terikat perjanjian baru dengan Kenzo. Dan sesungguhnya ia juga menikmati setiap bentuk perhatian pria itu padanya. Meski seringkali Jillian mengingatkan diri sendiri untuk tetap teguh pada rencana awal dan tidak mudah mempercayai Kenzo sebelum benar-benar yakin sudah tidak ada Mutiara di hati pria itu. “Jill ….” “Hem?” “Kamu mau ikut menyumbang nama buat anak kita?” Jil

