Dzoki mendengus kesal lalu duduk di samping Cyeril yang masih mengusap pelan kelinci putih di dalam pangkuannya. Kelinci itu terlihat sangat nurut sekali pada Cyeril dan malah nyaman berada di pangkuan istri kecilnya itu. "Kamu suka? Telaten sekali? Pasti nanti kalau punya anak, kamu sibuk ngurusin anak kita. Malah Kakak di abaikan dan gak di urusin lagi," cicit Dzoki pelan mengadu dengan rasa khawatirnya jika memang bayi mereka sudah lahir ke dunia. Rasanya Dzoki belum puas bermanja -manja pada istrinya. Masa pacaran mereka tertunda. Karena mereka menolak takdir kebersamaan mereka. Tapi, kini mereka mulai terlihat menikmati hubungan mereka dan menjalani hungan iri penuh cinta dan kasih sayang. Lengkap sudah kehidupan rumah tangga mereka. Cyeril tersenyum lebar dan mencubit gemas pipi s