Bunda Nur sudah keluar dari kamar Dzoki dan kini sudah menjadi kamar mereka berdua. Dzoki langsung mengunci rapat kamar itu lalu berjalan mendekati Cyeril yang masih duduk bersandar pada sandaran bantal yang di tumpuk tinggi. "Kenapa sih? Hidup gue jadi begini. Kalau bukan karena obat perangsang itu, gue juga gak akan bertanggung jawab atas perbuatan gue. Gue kasihan lihat loe, dan gue juga gak mau berdosa karena udah ngebuang loe sama anak gue sendiri. Arghhh kenapa begini sih!!" teriak Dzoki merasa tidak terima. Dzoki mengusap wajahnya dengan kasar. Sikap arogannya tentu keluar. Tapi terkadang kalau harus bersikap lembut, Dzoki bisa lebih lembut dari kapas dan gulali sampai Cyeril pun hanyut pada bujuk dan rayuannya. Cyeril hanya bisa diam dan menunduk. Cyeril permintaan Dzoki kemar