"Oma. Tolong pikirkan lagi pernikahan ini. Aku mohon, Oma," rengek Zavian dengan manja. Walaupun dia lelaki tegas dan dingin, pada nenek dia bersikap manis layaknya anak kecil. Dia yakin Martha akan luluh jika dia memberikan alasan masuk akal untuk membatalkan perjodohan ini. "Tidak, Zavian. Kamu itu sudah berumur tiga puluh tahun. Sudah pantas untuk menikah dan memberi Oma cucu dan ini saatnya kamu menikah dna memberi Oma cucu," tolak Martha, tidak mau menuruti keinginan Zavian. "Aku tahu, Oma. Aku emang udah ... tua, tapi aku kan masih ganteng." Tidak rela rasanya mengakui diri sendiri tua, dia lebih suka dibilang matang dan menggoda. "Aku pasti nikah dan kasih Oma cucu. Tapi nggak dengan dijodohin kayak gini, Oma," rajuk Zavian tidak terima. Zaman apa ini? Masih saja dijodohkan oleh