Lyona menikmati sentuhan itu. Terlebih Zavian mempelakukannya sangat lembut dan baik. Napasnya begitu wangi dan segar, membuatnya tak mau melepaskan diri. Apalagi perlakuan Zavian dengan Brian sangatlah berbeda. Brian yang sering buru-buru dan sering melakukannya dalam keadaan mabuk, membuat Lyona merasa tidak nyaman. Namun, karena dia cinta, dia pun tidak mempermasalahkannya. Sedangkan Zavian, begitu menghargai Lyona. Dia sangat pelan dan penuh perasaan, membuat naluri wanita dewasanya naik dan tidak bisa Lyona bohongi kalau dia sangat menyukainya. Sesaat Lyona terbawa perasaan dan ingin pula mengakhiri rencana jahat yang sudah dia susun bersama Brian. Sayangnya, dia sadar sesuatu. ’Aku udah sering lakuin ini dengan Brian. Kalau Zavian tahu aku bukan wanita baik-baik, apa dia masih m