“Sah?” tanya sang penghulu pada kedua saksi. Fathan mengangguk, Ezra berucap, “sah!” Bahkan sanak keluarga, handaitolan, sahabat dan undangan khusus pun ikut berseru, “SAH!” “Alhamdulillah... baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir,” lafaz sang penghulu. Ia lalu menengadahkan kedua tangan, diikuti semua orang yang hadir, bersama-sama mendoakan kedua mempelai agar pernikahan mereka juga diridhoi sang Maha Pencipta. Setelah pembacaan doa selesai, Kane berdiri dari duduknya. Fathan menatapnya penuh kasih, kebanggannya pada sang putra sangat jelas terlihat. Kane yang terenyuh saat mendapati sepasang iris yang berkaca-kaca itu menunduk, memeluk Fathan singkat. Kane lalu beranjak, berjalan beberapa langkah dari balik kursi yang sebelumnya ia duduki, berdiri di te

