Kane melangkah cepat, mengetuk pintu di sisi kopilot. Saat terdengar bunyi kunci terbuka, Kane menarik handle pintu, mendapati Lian yang ternyata duduk di posisi itu. Ia kembali menutup pintu, lalu menyeberang, duduk di balik kemudi. Lian masih menangis, kedua tangannya pun masih mengepal. Kane sebenarnya tak bisa memperkirakan sedalam apa luka yang ditorehkan Risa dan Alan pada Lian. Namun, melihat Lian sesedih itu, pertanyaan Kane terjawab sudah. Lian yang tak terbiasa dengan pertemanan yang tulus, mendapatkan sosok seperti Risa laksana keajaiban baginya. Sesuatu yang berharga dan begitu ia jaga. Bahkan saat pengkhianatan Alan dan Risa terungkap, Lian masih berusaha agar persahabatannya dengan Risa bisa tetap utuh. Tak apa jika Risa mencintai Alan, Lian tak akan merebutnya. Karena bagi

