Bab 86.

2092 Kata

Jika bukan karena ada seminar di luar kota yang sudah dijadwalkan jauh-jauh hari, Aksa akan langsung mengajak Resa memeriksakan kehamilannya ke dokter obgyn. Sayang, dia harus pergi. Dengan berat hati Aksa harus meninggalkan sang istri. “Aku pergi dulu. Besok kita temui dokter untuk melihatnya,” ujar Aksa sambil tersenyum menatap sang istri, sementara tangan pria itu mengusap perut datar Resa. “Ya Tuhan, sebenarnya aku malas pergi.” “Tidak boleh malas bekerja, Pak Dokter.” Resa terkekeh begitu melihat kedua alis suaminya terangkat. Sebenarnya dia masih suka memanggil suaminya dengan panggilan pak dokter, karena itu akan terus mengingatkan Resa betapa beruntung dirinya memiliki Aksa. Bukan hanya karena profesi mentereng pria tersebut, tapi juga karena melalui tangan Aksa lah, kondisi Syif

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN