Aksa tidak pernah pernah menduga akan menemukan mantan suami istrinya berada di dalam ruang kerjanya. Pria yang baru saja mengunjungi lantai atas tempat pasien-pasiennya berada itu, menatap Aris yang langsung susah payah berdiri menggunakan kruk, begitu menyadari kedatangannya. Sepasang alis tebal pria itu bergerak. “Kamu ….” “Selamat siang, Dok. Maaf, saya mengganggu waktu Dokter.” Aris menatap menelisik penampilan pria yang terlihat tampan dan gagah—yang tidak lain adalah suami mantan istrinya. Dalam hati Aris membandingkan dengan penampilannya sendiri. Miris. Perbedaan mereka seperti langit dan bumi. Aris menghembus panjang napasnya. “Silahkan duduk,” ujar Aksa mempersilahkan tamunya untuk kembali menempati kursi, sementara pria itu melanjutkan ayunan langkahnya memutar setengah mej