“Ternyata Dio memang lapar,” ujar Resa. Ibu dua anak itu menggulir bola mata ke arah Vera yang langsung membuang muka. Dio tertidur setelah Resa menyuapi anak itu. “Urus anak kalian dengan baik. Dia tidak minta dilahirkan,” ujar Resa dengan nada kesal yang tidak disembunyikan. Aris melirik Aksa. Pria yang berdiri dengan kruk itu mengangguk. “Sekali lagi terima kasih sudah memaafkan kami. Kami … permisi.” ‘KRUCUUUK.’ ‘KRUUCUK ….’ Aris refleks memegangi perutnya sambil meringis. Menekan kala suara memalukan itu kembali terdengar. Sementara Vera yang berdiri di sebelah Aris sambil menggendong Dio yang tertidur itu, menoleh kemudian mendelik. Memalukan, batin kesal Vera. “Kalian belum makan?” Aksa bertanya. “Sudah,” jawab Aris yang tidak selaras dengan suara perut yang kembali terdengar