Hari sabtu Teguh menjemput sendiri anaknya ke sekolah. Tahu kalau si kecil pulang lebih awal di hari Sabtu. Ia menemani istrinya mencari anak itu. Ia juga sudah pasti sangat senang sekali bisa meluangkan waktu untuk si kecil. Turun dari mobil menyambut anaknya yang sebentar lagi pulang. “Mas, nggak nunggu di dalam saja?” “Nggak sayang. Biar saja.” Menunggu sekitar dua puluh menit sebelum di kecil datang ke sana untuk bertemu dengan mereka berdua. Di depan gerbang yang ada di luar sekolah. Besok adalah hari Minggu. Hari resepsinya Febi juga. Hari ini mungkin jauh lebih tepat bagi Teguh meminta izin kepada anaknya. Wanita itu tidak banyak melakukan sesuatu ketika menjemput Yumna. Anaknya datang dengan ekspresi yang sangat datar sekali. Mungkin kelelahan, atau mungkin sedang mara