Tidak Menyerah

2445 Kata

“Mas, ayo bangun!” Sinar matahari dengan warna keemasan masuk ke dalam kamar yang ditempati oleh Teguh dan Yumna. “Mas Teguh, sarapan dulu!” “Hmm,” Teguh yang perlahan membuka mata. Waktu dia baru tersadar malah terdengar anaknya tertawa setelah memanggil Teguh dengan panggilan Mas. Pria itu malah menarik anaknya ke dalam pelukannya. “Kenapa panggilannya kayak gitu, haaaa?” Yumna malah tertawa. Semalam tidur dengan anaknya di kamar ini. Tapi sekarang anaknya sudah cantik sekali. “Tadi Mama bangunin Papa. Tapi Papa nggak bangun, Mama panggil Mas. Terus Mas Teguh, makanya Una ikutin.” Teguh menarik anaknya ke dalam pelukannya. “Udah besar ternyata cintanya, Papa.” “Papa, nanti kalau Una punya adek. Papa sering-sering peluk Una ya.” “Kenapa bilang gitu? Katanya kemarin malam ngg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN