H-1 Pernikahan

1387 Kata

Magika berkata dalam hati, “kak Terama, aku jadi tak sabar menanti pernikahan kita. Dan jadi istrimu.” Magika melangkah menuju pintu keluar rumah dengan langkah ringan, hati penuh semangat. Saat ia hampir keluar, tiba-tiba ia teringat sesuatu yang belum sempat ia sampaikan. Tanpa pikir panjang, ia membalikkan tubuh dan melangkah kembali ke dalam rumah. Tiba di ruang makan, ia melihat kedua orang tuanya sedang asyik mengobrol. Rania yang melihat Magika masuk, segera menoleh dan tersenyum. "Eh, Magi, ada yang ketinggalan?" tanya Rania dengan penuh perhatian. Magika berhenti sejenak, berpikir, lalu dengan tenang menjawab sambil melihat Rania dan Handoko, "Ayah sama Ibu harus menikah lagi, ya. Maksudnya, ijab kabul lagi. Katanya kalau sudah cerai lama, harus ijab kabul lagi. Aku tidak pah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN