Cahaya matahari pagi menerobos masuk melalui celah tirai kamar hotel, menyinari ruangan dengan lembut. Magika mengerjapkan matanya perlahan, berusaha menyesuaikan pandangannya yang masih buram. Namun, sebelum ia sepenuhnya sadar, suara Juan yang tiba-tiba terdengar membuatnya tersentak. “Selamat pagi, ratuku sayang,” ujar Juan dengan nada ceria. Magika langsung menoleh, dan matanya membesar saat melihat Juan berdiri di dekat pintu kamar mandi. Juan tampak segar setelah mandi, rambutnya masih sedikit basah dan tubuhnya hanya dibalut jubah mandi berwarna putih. Dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya, ia berjalan mendekati ranjang tempat Magika masih berbaring. Magika sontak tersadar sepenuhnya. Dengan cepat, ia beringsut untuk duduk, menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang sambil

