Kau Datang Padaku Tak Tepat Waktu

1967 Kata

"Aku harus berbicara dengan Magika... Aku harus memastikan dia tahu kalau aku tidak berniat untuk menyakitinya." Namun, rasa takut dan keraguan masih menghantui setiap langkahnya. Sementara yang terjadi di Kamar pengantin Juan dan Magika. Cahaya lampu tidur, menyinari ruangan yang dipenuhi wangi bunga segar. Pergulatan malam itu telah berakhir. Magika duduk di tepi ranjang dengan kepala tertunduk, hatinya masih diselimuti kebingungan. Juan mendekat perlahan, lalu mengecup puncak kepala Magika dengan penuh kasih. "Terima kasih, sayangku. Kamu Memang luar biasa," bisiknya, suaranya terdengar lembut namun mantap. Magika hanya diam, kedua tangannya erat menggenggam selimut putih yang menutupi tubuhnya. Perasaannya bercampur aduk antara pasrah dan ketidakpercayaan. Tanpa banyak kata, Juan me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN