Ch-12

1095 Kata

"Iya Alan gimana dong? Tante kan mau siap-siap bekerja ke klub tapi nggak ada yang nganterin sayang?" Tanya Lidia melalui ponselnya. "Em, tante naik taksi saja bagaimana? Kan alamatnya sudah tahu tan?" Tawar Alan pada Lidia. "Emmhhh.. iya deh, tapi tante sampai di sana hubungi kamu ya?" Tanyanya lagi manja. "Iya tante beres, nanti Alan ke klub kok! Agak malam tapi." Ujar pemuda itu sambil cengar-cengir ke arah ke tiga gengnya. Alan melihat di Deden yang masih melongo menatap ketoprak di atas meja. Pria itu terlihat kesulitan untuk menelan, mengunyahpun juga dengan sangat pelan sekali. "Den? Lo sakit tenggorokan?" Tanya Alan pada salah satu gengnya tersebut. Arliand, dan Andi malah tertawa cekikikan sambil meneguk es teh dari dalam gelasnya masing-masing. "Hihihi hihihihhiihhh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN