Heri merasa puas, Lidia mengulumnya hingga pria itu terpuaskan. "Ah, buka pahamu sayang!" Pinta Heri padanya. Lidia menurutinya dia segera mengangkat gaunnya hingga ke atas pinggang. Wanita itu kemudian duduk di atas sofa, menunjukkan liang kewanitaannya dengan bulu-bulu halus di sekitarnya. Heri menusukkan jemari tengahnya. Membuat area sensitif Lidia berlendir. "Clepuk! Cluk! Cluk! Lidia cepat sekali basahnya sayang!" Ujar Heri seraya menelan ludahnya sendiri menatap liang kewanitaan Lidia basah berlendir. Lidia berulangkali terjingkat merasakan jemari Heri keluar masuk dari dalam liang kewanitaannya. "Akh! Ahhh! Awhh! Auukhh! Uuhhh!" Desah Lidia semakin melebarkan pahanya. Menatap tusukan bertubi-tubi jari direkturnya tersebut pada liang senggamanya. "Mas, ahhh, ahhh.. mas!" Lidia m