Aurora sampai di kelas, lalu meletakkan tasnya, hatinya saat ini benar-benar sedang kacau. Sekelas menatap tidak suka kepadanya, kalau saja bukan karena Sam, mereka semua pasti udah membullynya habis-habisan seperti sebelumnya.
Dia tidak tau sekarang harus bersyukur atau malah semakin terpuruk. Tidak ada lagi yang berani macam-macam kepadanya. Tatapan iri dan sinis sedang menatapnya saat ini. Aurora hanya bisa mengabaikannya. Sangat risih menjadi pusat perhatian seperti sekarang ini. Dia hanya bisa pasrah dengan keadaanya.
Detak jantungnya terus saja berdebar, membuatnya sangat tidak nyaman, ‘Kali ini apalagi yang bakalan terjadi?’ Batinnya.
Sehabis kelas, ia segera keluar, saat ini juga dirinya selalu di perhatikan. Hanya menunduk tanpa berani menegakkan kepalanya ia mempercepat jal
