Sam terus saja menghubunginya, Aurora memilih untuk mengabaikan panggilan lelaki itu, ia menonaktifkan ponselnya untuk sementara waktu. Dia mendesah, "Apa aku akan terus menghindar darinya seperti ini?" Ujarnya. Selama di dalam perjalanan kembali ke rumah, ia terus saja berpikir keras apa yang harus ia lakukan bila lelaki itu menemuinya di rumah nanti. "Kenapa aku terus memikirkan lelaki menyebalkan itu sih?" Ketusnya sambil mengacak-acak rambutnya. Aurora sangat frustasi saat ini, mungkin ia udah terbawa perasaan dengan sikap baik Sam. Sesampainya di rumah, ia memperhatikan sekitar sebelum masuk, "Aman." Kaki kanannya masih sakit walaupun udah di urut. Ia masih berjalan pincang, dirinya tidak ingin orang tuanya khawatir karena keadaannya. Aurora melangkah perlahan, masih terus mengawa