Keesokan harinya, Sam berangkat ke kampus dengan Aurora, saat ini semua mata sedang tertuju kepada mereka berdua. Sekarang penampilan Aurora udah tidak seperti dulu lagi. Ia udah melepas kacamatanya yang selalu ia kenakan selama ini dan menggantinya dengan soflens berwarna bening. Sebenarnya ia masih belum terbiasa dengan penampilannya saat ini, tapi mamanya terus saja memaksanya. Aurora hanya bisa pasrah. Semua orang sedang berbisik-bisik tentangnya, Aurora hanya menunduk tanpa berani menunjukkan wajahnya, kedua tangannya dingin dan saling menggenggam satu sama lain. Sam dapat mengerti perasaan gadis itu, ia menggenggam jemarinya, membuat Aurora membelalakkan kedua matanya tak percaya, "Sam lepaskan, aku bisa jalan sendiri." Bisiknya. "Sam? Apa kamu tuli?" Serunya dengan kesal. Ia tid