Menepati Janji

1539 Kata

Setelah Maulia duduk di sofa dan hendak meraih buket bunga yang ada di atas meja, Julian lebih dulu berjongkok di hadapannya, dan badannya menghalangi pandangan wanita itu dari bunga yang indah. Julian tersenyum menatap wajah Maulia yang begitu ia rindukan dan dengan perlahan ia meraih jemari halus itu untuk kembali digenggamnya. "Aku tau kamu marah banget dan nggak gampang buat maafin aku yang udah bikin kamu khawatir. Aku juga tau kamu pasti kecewa sama keputusan bodohku waktu itu. Mungkin karena doamu yang menembus langit aku tetap hidup padahal saat itu aku udah mikir nggak mau ada di dunia ini lagi, jadi tolong jangan marah ya. Aku paling nggak bisa lihat kamu marah." Jika mengingat kejadian hari itu yang membuat Maulia merasa dunianya seperti runtuh dan ia bersedih sepanjang hari,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN