"Oh itu, kalau enggak ikutan nanti melukai harga diri sebagai seorang pria dong." Esti mengernyitkan dahi karena tidak paham dengan ucapan Angga yang barusan. "Apaan harga diri pria, Tuan?" "Ya gitu deh, perempuan enggak perlu tahu lah!" "Apa urusan pacar, pernikahan itu menyangkut harga diri seorang pria?" Esti menuntut jawaban dari Angga. "Tahu dari mana kamu? Oh dari sekretarisku pasti, ya? Ya, enggak juga sih, tapi yah enggak perlu orang tahu kan. Suka-suka aku dong mau ngasih tahu ke orang banyak atau enggak kalau aku punya pacar, atau kapan aku nikah. Itu privasi buat aku. Apa pentingnya buat mereka? Paling cuma dijadikan bahan ledek-ledekan doang." Angga berharap dengan menjelaskan ini, perempuan itu tidak akan bertanya lagi. "Gitu, ya? Ok deh terserah Tuan aja." Angga