Indah memukul lengan Angga dengan keras. Perempuan itu terkadang merasa kesal dengan sikap anak kesayangannya itu. "Aw, sakit, Ma. Mama ini kejam banget sama anak sendiri. Jangan-jangan aku bukan anak kandung Mama ya? Sampai harus disiksa kayak gini. Esti, Mama jahat, ya?" Angga berlindung di balik punggung Esti. "Oh gitu ya, sejak ada Esti jadi ada tempat ngadu. Udah enggak sayang sama Mama lagi ya?" Indah siap-siap untuk mengejar Angga yang sudah kabur lebih dulu masuk rumah. Esti dan Arya hanya bisa tersenyum melihat tingkah Angga dan mamanya. *** Satu bulan kemudian tiba waktunya acara pernikahan Esti dan Angga. Pagi harinya diadakan acara akad nikah. Pada akad nikah ini Esti diwakilkan oleh wali hakim, karena hanya tantenya saja yang datang. Namun, tidak mengurangi kekhusyu'an ac
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari