"Tuan Angga, kenapa ngajak Arya ke kantor? Kan Tuan tahu sendiri anak seumuran Arya ini suka main, kalau dia ganggu kerjaan Tuan di kantor gimana? Misalnya dia coret-coret file atau robek dokumen yang berharga gimana? Aku juga yang repot, kan? Sementara aku enggak bisa gantiin itu semua!" Esti mengusap wajah dengan kasar, menghela napas, dia merasa khawatir Arya banyak mengacau di ruangan kerja Angga selama diajak ke sana. "Esti, semua yang kamu khawatirkan itu enggak terjadi semuanya, satu pun enggak. Kamu terlalu overthinking sama Arya. Dia tuh enggak seperti yang kamu katakan tadi. Hari ini dia di kantor memang ada di ruanganku, tapi dia enggak ganggu sama sekali. Aku sudah bikin perjanjian sama dia, selama berada di ruangan tidak boleh mengganggu, dan itu yang terjadi seharian ini."