Surat Pernyataan

1024 Kata

Rehan, Indah sudah tiba di kamar perawatan Angga. Tidak lupa mereka juga mengajak Arya yang belum sempat mandi setelah pulang dari mall. Angga masih terbaring lemah di brankar dengan wajah dan bibir yang terlihat pucat. Sebelum dibawa ke kamar perawatan, dia sudah ditangani di ruang gawat darurat. Indah duduk di kursi dekat brankar, memegangi tangan anaknya. Tangisnya sudah pecah saat mendengar berita dari suaminya. Selama perjalanan ke rumah sakit pun dia terus menangis. Rehan menenangkannya selama perjalanan. Papa Angga mengajak Esti keluar dari kamar perawatan untuk menanyakan kondisi Angga. Saat bicara di telepon, Esti kesulitan menceritakan apa yang terjadi karena banyak menangis. Mata Esti terlihat bengkak dan memerah. "Apa yang sebenarnya terjadi pada Angga?" Esti berusaha mena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN