“Kenapa belum tidur?” Dandi membelokkan langkahnya menuju sofa di ruang tengah, ketika melihat Rumi masih duduk sembari menonton televisi. Malam itu, Dandi memang sudah mengabarkan akan pulang larut karena harus pergi bersama Qai. Namun, ia tidak menduga jika Rumi belum juga tidur padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Rumi tersenyum kecil dan masih diliputi rasa canggung. “Saya nggak enak mau tidur di kamar Mas Dandi sendirian.” Karena semua barang-barang Rumi sudah berada di kamar Dandi, maka malam ini mereka akan mulai berbagi kamar. Namun, Rumi masih sungkan untuk berada di kamar tersebut, tetapi ia juga tidak enak pada Dandi jika harus kembali ke kamarnya sendiri. “Nggak enak kenapa?” Dandi menghempaskan tubuhnya di sofa yang sama dengan Rumi. Namun, ia tetap men

