Tegang. Rumi sungguh merasa gugup, ketika berhadapan dengan Agnes yang sejak tadi menatapnya dengan selisik. Biasanya, Rumi hanya menatap wanita tua itu dari jauh dan tidak pernah mendekat satu kali pun. Namun, tidak kali ini. Rumi harus berhadapan langsung, karena harus menjelaskan beberapa perkara yang terjadi di masa lalu. Beruntung Rafa tidak ikut menemani Agnes, sehingga Rumi bisa merasa sedikit tenang. Sementara Deri, pria yang ditugaskan untuk menemani Rumi, kini berada di meja yang berbeda. Pria itu hanya berjaga-jaga, jika Rafa tiba-tiba datang dan melakukan beberapa hal yang tidak terduga. “Saya … minta maaf dengan semua yang sudah saya perbuat sama Glory … Bu.” Rumi tertunduk. Merasa bersalah dan tidak berani menatap Agnes. “Saya nggak tahu kalau semua itu bakal jadi …” Rumi

