-Setiap wanita berharga di mata pria yang tepat.- *** Tidak menyerah dengan kegagalan pertama, pagi ini Angkasa sudah duduk di lobi utama apartemen menunggu Felix turun sendiri. Informasi dari Anggita, biasanya pria itu berangkat ke kantor sekitar pukul tujuh dijemput oleh sopir pribadi. Dan jam enam ini Angkasa sudah duduk manis dengan tangan saling menyatu menopang dagu, terkadang sneakers hitamnya mengetuk lantai tanda tak sabar. Iyalah. Mana pernah Angkasa sabar untuk menunggu? "Ck!" Cowok itu berdecak saat menatapi arloji di tangannya. Waktu terasa berputar lama kalau kita sedang menunggu. Mana Angkasa bela-belain nyebrang gedung tanpa asupan makanan apapun. Perutnya juga lapar, menyesal malam tadi dia tidak selera menghabiskan makanan yang disodorkan Anggita, sekarang pemuda tam