-Hidup hanyalah lelucon yang penuh tragedi.- *** Andai gue lebih dulu kenal lo. Andai kita bertemu lebih awal. Andai kita tetanggaan, satu sekolah, berangkat pulang bareng. Andai kita sedekat ini sejak lama. Andai begitu, Ra. Apa lo akan memilih gue? Saat itu Aurora mengalihkan pembicaraan. Karena walau hanya beberapa detik saja mereka masih mengungkitnya, wanita itu sedikit takut. Takut bibir lancangnya akan menjawab dalam satu kata. Mungkin. Aurora tidak ingin mengakuinya. Bahwa kehangatan yang Galaksi sodorkan mampu membuatnya nyaman dan merasa terjaga. Namun selayaknya seseorang yang terjebak dalam dua pilihan rumit, pada akhirnya Aurora tetap tidak memilih pria itu. Galaksi berhak untuk mendapatkan wanita yang lebih baik daripada Aurora. Mau janji satu hal sama gue, Ra? Bahag