Bertemu, berpisah, kemudian sejarah. -Machboub *** Garis takdirnya sudah ditentukan. Terpaksa atau sukarela, dia harus membahagiakan Aurora. Membahagiakan orang lain sedangkan kebahagiaan diri sendiri saja Angkasa tidak tahu bagaimana merasakannya. Yang terlihat tidak apa-apa belum tentu baik-baik saja. Terlanjur beku, lukanya sudah membiru dan mati rasa. Mau melihat ekspresi Aurora semenggemaskan apapun, tak ada yang goyah dalam hati Angkasa. Menjalani hari-hari pun, Angkasa merasa tak ada lagi yang mampu membuatnya semangat. Hidupnya terasa datar, hambar, tanpa gairah, tidak memiliki tujuan. Seperti kayu mengambang. Terseret arus deras pun tak punya kekuatan untuk menyelamatkan diri sendiri. Lalu lama kelamaan dia akan lapuk, kemudian hancur menjadi serpihan endapan, tak lagi ko