Neeta menyambut kedatangan Giandra dengan penuh semangat. Wanita itu bahkan menyiapkan beberapa hidangan serta camilan yang disiapkan khusus untuk suaminya itu. Hampir setengah hari lamanya Neeta menghabiskan waktu bergulat di dapur—berharap masakan yang dia buat akan menyenangkan hati suaminya. “Selamat kembali ke rumah, Mas Gian! I miss you so much!” seru Neeta dengan seulas senyum lebar bertengger di bibirnya. Detik kemudian wanita itu ingin menghamburkan diri memeluk sang suami, tetapi ditolak. “Aku capek, Ganeeta. Biarkan aku istirahat,” sahut Giandra dengan wajah malas. Menolak Neeta yang ingin memeluknya. Neeta mundur beberapa langkah ke belakang. Rasanya aneh, seperti ada yang tak beres dengan suaminya itu. Tidak biasanya Giandra menolak dirinya hanya karena merasa lelah—malah b