“Apa ini, Mas?” Neeta menatap bingung ke arah map yang baru saja Giandra berikan. Giandra tersenyum simpul, bahkan kedua matanya sampai berbinar memancarkan kehangatan. “Bukalah. Seharusnya aku memberikannya sejak lama. Tapi karena kita sangat sibuk menyiapkan pernikahan, aku jadi lupa.” Neeta menatap kembali map yang Giandra berikan sebelum membukanya. Lalu menatap ke arah suaminya yang masih mempertahankan senyuman di bibirnya. Perlahan, tangan Neeta bergerak untuk membuka map itu dan langsung dikejutkan oleh sesuatu yang berada di baliknya. “Ini beneran sertifikat rumah orang tuaku? Mas, aku ....” Neeta sampai tidak bisa berkata-kata saking merasa terkejut. Sementara Giandra hanya tersenyum semakin lebar dari sebelumnya. “Aku tahu rumah itu sangat berharga buat kamu. Jadi, aku berus