Setelah berhasil keluar dari ruangan Arkana. Alena langsung memegang d**a sebelah kanannya, untuk memeriksa detak jantungnya yang berdetak semakin cepat. "Ya Tuhan! Ada apa dengan dia? Mengapa dia bisa berubah seperti ini? Sejak ... Sejak kapan dia bisa memuja orang?" Ucap Alena dengan napas terengah-engah. "Mimpi! Ini pasti mimpi! Arkana yang aku kenal tidak seperti ini! Di-dia pasti bukan Arkana mantan suamiku kan?" gumam Alena, yang kemudian mencubit lengannya secara refleks. "Awww ... Sakit!" Teriak Alena yang merasakan sakit. "Benar! Ini sakit sekali. Jadi ini bukan mimpi tapi ... Tapi ini kenyataan!" Ucap Alena yang kembali melirik ke arah pintu ruangan Arkana. "Pria yang ada di dalam itu benar Arkana, mantan suamiku dan dia sudah berubah? s**t! Aku benar-benar tidak percaya!"