Tin! Tin! Suara klakson membuyarkan keduanya dan secepatnya, Alena mendorong d**a Arkana. "Mas! Di belakang ribut sekali! Sepertinya lampu di depan sudah berubah menjadi H hijau," ucap Alena yang merasa canggung sendiri. Arkana pun langsung duduk dan secepatnya dia menjalankan mobilnya kembali. "Sial! Mengapa waktunya tidak pas sih?! Jadi gagalkan!" gerutunya dengan kesal. Sedangkan Alena, dia yang merasa canggung segera melihat ke arah luar jendela tak berani menatap ke arah Arkana. "Alena bodoh! Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini kamu hendak berciuman dengan dia! Kalau tadi ada yang melihat bagaimana nantinya?!" umpat Alena. "Bodoh! Aku memang bodoh!" Alena terus menyalahkan dirinya sendiri. Di sisinya Arkana yang sedang fokus menyetir pun mendengar suara sayup-sayup keluha