Bian mendekap bantal sambil memejamkan mata. Meresapi aroma tubuh Alea yang masih melekat di sana. "Sampai kapan kamu mengabaikan aku, Al?" Bian berucap lirih. Saat ini, dia ingin sekali mendekap tubuh Alea. Membenamkan wajah pada ceruk leher wanita itu. Bian sedang membayangkan begitu nyamannya saat dia berada dalam pelukan Alea. Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya pada bantal yang biasa ditiduri oleh Alea. Menghirup wangi yang saat ini sangat dirindukannya. *** Amara masuk ke dalam kamar Alea setelah menanyakan pada Bi Surti tentang keberadaan suaminya. Kemarahannya sedikit mereda saat mendengar dari Bi Surti jika semalam Bian tidur di ruang tamu. Lelaki itu baru saja bangun satu jam lalu dan memutuskan untuk tidak ke kantor karena sudah terlambat. Amara tersenyum cantik saat