Akhir pekan berikutnya, Elvira ke rumah ayahnya. Saat itu Arman dan keluarganya sudah pindah ke sana. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya sejak pesta pernikahan itu, sesuatu yang ia rasa perlu diselesaikan segera. Dia hanya ingin tahu apa alasan Isti memberitahu Herlina. Kemunculannya di pintu dapur membuat dua kakak ipar dan Mak Imah menoleh. Ia disambut hangat oleh mereka. "Mbak pikir kamu nggak jadi datang, El," seloroh Hasna yang tengah mengadon tepung dan ayam untuk dibuat kentucky. "Aku di anterin Mas Asep, Mbak. Mas Hendy jam enam tadi sudah berangkat ke rumah sakit karena ada operasi darurat." "Kamu sudah sarapan?" tanya Isti yang tengah menggoreng pisang. "Sudah, Mbak Is." Mak Imah menghampiri Elvira dan mengelus perut besarnya. Wanita itu terharu ingat adik sepupu dan i