"Aku hanya berdoa semoga kamu bahagia, El. Apapun keputusanmu," jawab Rizal, meskipun dalam hatinya ia tahu doa itu terasa seperti pukulan pada dirinya sendiri. "Sekali lagi aku juga minta maaf, atas perlakuan buruk keluargaku terhadapmu. Mereka terlalu kejam padamu dan ibu. Aku sudah tahu apa yang mereka ucapkan saat itu." Elvira menangis teringat kata 'sampah' yang diumpatkan sang kakak pada Rizal. Kali ini Rizal tidak bisa menahan air matanya. Begitu juga dengan Ranty. "Maafkan keluargaku, Zal." Rizal mengangguk. "Aku sudah melupakannya." "Kudoakan kamu akan bertemu dengan wanita hebat dan sholihah. Jangan lupa undang aku kalau kamu nikah nanti." Rizal bungkam. Dengan hati yang porak-poranda seperti ini, tidak terpikir dibenaknya tentang pernikahan. Ranty tidak bisa menahan ai