SEBELUM BERPISAH - Rasa Itu "Motorku gimana, Mas?" tanya Elvira. "Sudah diurus sama sopirnya papa. Tidak usah memikirkan tentang motor. Yang penting kamu selamat." Elvira mengangguk pelan. Air matanya mengalir di sudut netra. Hendy mengelap dengan telapak tangannya yang besar. Membingkai wajah pucat itu dan menatapnya lekat. Tanpa peduli ada Ranty, Hendy mencium kening istrinya. Ranty menunduk memperhatikan layar ponsel. "Kalau mas datang lebih cepat. Kamu pasti tidak akan mengalami hal ini. Maafkan mas." Senyum tipis terbit di bibir Elvira. Senyum melawan rasa pedih. Dia bukan hanya sedih memikirkan perihnya luka-luka di tubuhnya. Tapi bau obat dan aroma khas rumah sakit membuatnya tidak nyaman. Ingin muntah saja rasanya. Apalagi bau obat di seragam yang dipakai Hendy, begitu ter