Namun ia juga memperhatikan bagaimana Hendy merespons sindiran Herlina. Ada ketegangan di wajah lelaki itu dan terlihat begitu mengkhawatirkan sang istri. Hanya saja tetap diam. Apa baginya tidak penting, atau karena memang menjaga supaya tidak ada kekisruhan di pesta pernikahan sepupunya. Entahlah. Rizal merasa Hendy terlalu sibuk menjaga egonya. Pria itu lebih fokus pada rasa kepemilikannya. Rizal menggelengkan kepala, mencoba mengusir pikiran itu. Tidak adil baginya untuk menilai hubungan orang lain berdasarkan sekilas pandang. Lagipula, ia bukan siapa-siapa. Namun hati kecilnya tetap bertanya-tanya. Jika saja keadaan berbeda, jika saja ia dan Elvira diberi kesempatan kedua, apakah ia bisa membuat wanita itu lebih bahagia? "Dokter Hendy itu baik, Zal. Dia suami yang bertanggungjawa