"Ayo, Keenan. Pegang tangan Mama, jangan lari-lari," ujar Elvira lembut sambil menggenggam tangan kecil anaknya yang tak pernah bisa diam. Bocah tampan itu mengangguk, meski beberapa detik kemudian sudah berlari lebih dulu menuju pintu masuk minimarket. Elvira menghela napas sambil tersenyum kecil, mengikuti langkah lincah putranya. Di dalam, Elvira mulai mengambil beberapa barang kebutuhan rumah dan memasukkan ke dalam troli. Matanya sesekali melirik ke arah Keenan yang sibuk berjalan-jalan di lorong makanan ringan. Anak itu tampak sibuk memilih camilan kesukaannya, mengabaikan panggilan sang mama. "Keenan, jangan jauh-jauh dari mama." Elvira mengingatkan. Namun seperti biasa, Keenan lebih tertarik dengan hal-hal baru yang ditemuinya. Dia memutar di sudut lorong, tak memperhatikan lan