Ketika tengah mondar-mandir dalam ruangan, ponsel di sakunya bergetar. Hendy menariknya cepat. [Aku nggak tahu pulang jam berapa, Mas. Jam tiga nanti aku masih ada meeting dengan big bos dan pihak Powerhouse.] Degup jantung Hendy berpacu hebat. Membayangkan pertemuan mereka. Tatapan laki-laki itu yang terlihat masih memuja. Oh, Hendy menarik napas panjang seraya memasukkan ponsel ke saku. Kembali memusatkan perhatiannya pada pekerjaan. Sebisa mungkin ia menyingkirkan semua pikirannya tentang Elvira dan Rizal. Fokus dulu pada operasi kali ini. Tiga jam baru selesai operasi. Empat puluh lima menit kemudian pasien sadar. Dikala sedang gundah, malah dibuat tertawa oleh tingkah pasien karena meracau saat baru sadar. Bercerita tentang kekasihnya di masa lalu. Spontan membuat istri yang menu