Wanita itu meraih botol air di dalam tas. Meneguknya perlahan. Suara deru kereta yang monoton membuatnya berpikir lebih jernih. Apa yang sebenarnya dia kejar? Hendy adalah pria yang baik, tetapi dia sudah memilih jalannya sendiri. Elvira memang lebih pantas untuk pria seperti Hendy. Sepanjang perjalanan, Herlina melamun. Merenungi apa yang ia lalui selama hidup ini. Ternyata tidak sia-sia ia duduk di kereta selama berjam-jam. Perjalanan panjang itu, memberinya waktu untuk introspeksi diri. Dia memejamkan mata, mencoba mengingat kembali momen-momen ketika obsesi mulai menguasai hidupnya. Saat-saat itu terasa seperti racun yang meresap perlahan, membuatnya melupakan kebahagiaan yang seharusnya dia cari untuk diri sendiri. Kenapa dia tidak bisa bahagia? Karena tidak pernah mencoba mencari