Bapak Gabriel membuatkannya bubur ayam sederhana, tetapi rasanya sangat lezat, ditambah taburan daun sop dan bawang goreng, wanginya jadi sangat sedap. Elliana makan di tempat tidur, kayak rawat inap di rumah sakit juga. Ia disuguhi makanan sambil rebahan di ranjang. "Pak, sambelnya ada gak, Pak?" tanyanya saat siap melahap bubur. Bosnya itu mengomel. "Isshh, kamu ini! Lagi sakit juga, masih minta makan pedas. Nggak, nggak ada sambel! Kamu mesti minum obat. Ntar kamu sakit perut, bolak-balik WC sambil sakit kepala gitu, bagaimana? Kamu juga ntar yang ngeluh." Diomeli karena perhatian memang sangat menyenangkan. Elliana tersipu dan menyahut patuh. "Baiklah, Pak. Ya deh, Ell gak makan pedas dulu." Dia berdoa lalu mulai makan. Gabriel berdiri memandanginya sebentar, lalu duduk berselonjor