Dalam taksi, Elliana mengirim pesan pada Jimin bahwa ia sudah kembali ke rumahnya dan kedua bosnya tidak mengapa- apakan dirinya. Aman mah, dia gak disuruh kawin kontrak atau penebusan hukuman pakai tubuh. [Syukurlah. Eh, jangan lupa hari minggu ya, kita ketemu di Bing Hitz lagi] ujar Jimin. [Ok, bosque ᕙ(͡°‿ ͡°)ᕗ] balas Elliana. Taksinya berhenti di depan gerbang masuk kawasan apartemen. Elliana membereskan belanjaan dan tasnya, serta ponsel di tangan, bersiap keluar. Ia menoleh ke belakang taksi dan tidak sengaja terpaku pada satu mobil yang terlihat familier berhenti lumayan jauh dari taksinya dan terhalang mobil yang seliweran. Kening Elliana mengernyit. Wah? Bukannya itu mobil Bapak Aaron? Apa duo bos itu buntutin gue ya? Ihh, dasar orang rese! "Makasih ya, Pak!" ucap Elliana saa