Satu Atap

1965 Kata

Bara pulang dengan perasaan kesal, pria itu melempar asal sepatu, jas, dasi, serta kemejanya. Melihat Gita pulang dengan Arga saja sudah membuat kepalanya mendidih, masih ditambah melihat seorang laki-laki di rumah wanita itu, semakin membuat kepala Bara mengepul mengeluarkan asap dari kedua telinganya. "s**t!" Umpatan yang kesekian kali. Bara benar-benar marah kali ini, tapi atas dasar apa? Entahlah, perasaannya acak-acakan hanya karena melihat Gita dikelilingi banyak pria. Bara merasa posisinya terancam. Bara melenggang masuk ke kamar mandi, dia butuh mendinginkan kepalanya yang serasa akan meledak. Berkali-kali Bara mencoba menepis bayangan Gita, tapi rona merah serta senyum malu-malu wanita itu tergambar jelas di otaknya. "Gita sialan!" Bara mengacak-ngacak rambutnya, frustrasi. "A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN